Peneliti BP2LHK Makassar Sabet Innovation Award dan Best Poster Presenter INAFOR 2019
Nusakini.com--Bogor--Balai Litbang LHK (BP2LHK) Makassar patut berbangga. Para penelitinya kembali menorehkan prestasi pada Seminar Internasional Peneliti Kehutanan ke-5 (5th International Conference of Indonesia Forestry Researchers (INAFOR) Tahun 2019 yang diselenggarakan di Bogor, 27 - 30 Agustus 2019.
Adalah Ir. Hunggul YSH Nugroho, M.Si, peneliti BP2LHK yang dianugerahi Innovation Award Tahun 2019 kategori Life Time Achievement.
Inovasi-inovasi yang telah dihasilkannya telah memberi dampak bagi masyarakat dan membuatnya menerima banyak penghargaan, salah satunya masuk menjadi 5 besar Aparatur Sipil Negara Inspiratif Tahun 2018.
"Arti penghargaan bagi saya yang masih aktif sebagai peneliti adalah "tanggung jawab". Tanggung jawab untuk bekerja lebih baik lagi dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara dan bagi masyarakat. Terima kasih kepada Menteri LHK, segenap pimpinan BLI, Kepala BP2LHK dan kolega," kata Hunggul.
Selain itu, salah satu poster yang ditampilkan peneliti BP2LHK Makassar ditetapkan sebagai Best Poster Presenter ketiga dalam ajang dua tahunan tersebut. Poster yang berjudul “Management and Cultivation of Ebony (Diospyros celebica Bakh)” tersebut ditulis oleh Didin Al Faizin dan Suhartati.
“Mendapatkan posisi ketiga dalam lomba, sungguh sesuatu yang menyenangkan. Apalagi tingkatan lomba dalam even seminar internasional. Mudah-mudahan informasi yang tertuang dalam poster "Management and Cultivation of Ebony" tersebut memberikan pemahaman kepada kita semua bahwa eboni, sang kayu hitam dari Sulawesi, Indonesia perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak,” kata Didin saat ditemui di kantornya.
“Eboni harus dipertahankan eksistensinya di alam.
Mudah-mudahan dengan apa yang kita lakukan, kelak eboni tak menjadi cerita bagi generasi mendatang,” kata Suhartati menimpali.
Mengapresiasi capaian para penelitinya, Kepala BP2LHK Makassar, Ir. Misto, MP, berharap ini menjadi motivasi dan meningkatkan kinerja peneliti. “Dengan adanya penghargaan ini, dapat memberikan motivasi dan rasa percaya diri kepada para peneliti Litbang LHK Makassar sehingga dapat meningkatkan kinerja sebagai seorang peneliti di masa akan datang,” kata Misto.
Pada pertemuan akbar peneliti kehutanan ini, Balai Litbang LHK Makassar juga memaparkan beberapa makalah/oral presentation yaitu 1) Challenges in initiating sustainable Tarsius fuscus creative ecotourism at bantimurung Bulusaraung National Park oleh Indra ASLP; 2) Benefit and Perceptions of People Towards Karst in Pangkep District, South Sulawesioleh Nur Hayati dan Indah Novita Dewi; 3) Soil quality evaluation of Mulberry land at silk industry center in South Sulawesioleh Heri Suryanto dan C. Andriyani Prasetyawati; 4) Ebony (Diospyros celebica Bakh) conservation oleh Merryana Kiding Allo, dan Baharuddin Nurkin; dan 5) Performance assessment of KOMBI, Energy-Saving Biomass Stove: A Gender Friendly Technology for Rural and Semi Urban Communities oleh Hunggul YSH Nugroho, Muh Saad, Wahyudi Isnan, dan Ade Suryaman. (r/Rajendra)